Info Kesehatan - Sebuah studi Henry Ford Hospital telah menemukan bahwa wanita menopause akan mengalami penurunan kepadatan tulang yang signifikan pada pinggul setelah menjalani suntikan epidural steroid untuk menghilangkan rasa sakit punggung.
Menurunnya kepadatan tulang setelah enam bulan adalah enam kali lebih besar jika dibandingkan dengan hilangnya kepadatan tulang yang khas terlihat dalam satu tahun pada wanita postmenopause yang tidak menerima injeksi steroid.
Shlomo Mandel, MD, seorang dokter ortopedi di Henry Ford Hospital dan penulis utama studi tersebut, mengatakan bahwa para dokter harus berhati-hati dalam meresepkan suntikan epidural steroid untuk pasien tertentu, karena beberapa suntikan dapat membahayakan kekuatan tulang.
“Temuan studi kami ini menunjukkan bahwa suntikan epidural steroid untuk menghilangkan rasa sakit punggung harus diwaspadai pada pasien yang memiliki risiko kerapuhan tulang,” kata Dr. Mandel, seperti dikutip Zeenews.com.
“Dokter yang meresepkan harus mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengoptimalkan kesehatan tulang, seperti suplemen kalsium dan vitamin D, serta olahraga sebagai bagian dari rencana perawatan pasien,” tambahnya. Sakit punggung adalah salah satu kondisi medis yang paling umum terjadi di Amerika Serikat, mempengaruhi 8 dari 10 orang. Seiring bertambahnya usia, tulang belakang mereka ikut menua dan menyebabkan perubahan degeneratif pada tulang belakang.
Pasien biasanya diobati dengan obat anti-inflamasi dan terapi fisik. Jika gejala berlanjut, suntikan steroid epidural sering diresepkan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kinerja. Namun, penggunaan steroid ini terkait dengan menurunnya kualitas tulang.
Sumber : duniafitnes.com
Posting Komentar